CIVAS (PPT)


Pendiri  (founders) "Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies" (CIVAS)
1. Drh. Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD; 2. Dr. Drh. Denny W. Lukman, MSi;
3. Drh. Didin Sudiana, MM; 4. Drh. Elly Sawitri, MSc; 5. Drh. Noeri Widowati, MSc;
6. Drh. Nana Supriatna, MPhil. (Alm.); 7. Drh. Memed Z. Hassan; 8. Drh. Pebi P. Suseno;
9. Drh. Albertus Teguh Muljono; 10. Drh. Hadri Latif, MSi; 11. Drh. Chaerul Basri, MEpid;
12. Drh. Agung Suganda; 13. Drh. M. M. Hidayat; 14. Drh. Sukma Kamajaya, MM;
15. Drh. Budhi Jasa Widyananta; 16. Drh. M.D. Winda Widyastuti; 17. La Ode Nur Ilham

Silahkan DOWNLOAD FILE dengan mengklik pada judul presentasi: 

Seminar Ultah ke-1 CIVAS "Undang Undang Veteriner Masa Depan Profesi" Gedung Alumni IPB, Bogor, 25 November 2006

Seminar Ultah ke-3 CIVAS "Konsep One Health Dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Zoonosis"
Hotel Salak, Bogor, 20 Desember 2008

Seminar Ultah ke-4 CIVAS "Globalisasi, Perubahan Iklim dan Penyakit Hewan"
Hotel Salak, Bogor, 20 Desember 2008

Seminar Ultah ke-5 CIVAS "Medik Konservasi dan Ecohealth sebagai pendekatan transdisiplin dalam Kesehatan Hewan"
Gedung Kusnoto, Bogor, 8 Januari 2011

Seminar Ultah ke-7 CIVAS "Belajar dari Flu Burung dan Rabies: Perlunya Pengendalian Penyakit Berbasis Masyarakat"
Graha Dewi Sartika, Bogor, 23 Februari 2013

Seminar Ultah ke-8 CIVAS "Ancaman Global Resistensi Antimikroba: Bagaimana Kita Harus Bertindak?"
Gedung Mulia Business Park, Jakarta, 22 Maret 2014

Seminar Ultah ke-9 CIVAS "MEA 2015: Siapkah Profesi Veteriner Indonesia?"
Gedung Kusnoto, Bogor, 28 Februari 2015

Seminar Ultah ke-10 CIVAS "Penguatan Peran Serta Masyarakat dan Swasta sebagai Mitra Pemerintah Menuju Indonesia Bebas Rabies"
Gedung Kusnoto, Bogor, 27 Februari 2016

ACARA DISKUSI CIVAS

Diskusi Restrukturisasi Industri Perunggasan - kerjasama IMAKAHI dan CIVAS
Bogor, 15 Juli 2007


____________________________________________

Sambutan Ketua Badan Pengurus CIVAS
Seminar Setengah Hari “Globalisasi, Perubahan Iklim dan Penyakit Hewan”

Bogor, 16 Januari 2010

Ysh. Teman-teman sejawat
Ysh. Bapak dan Ibu para undangan
Ys sayangi Teman-teman sejawat CIVAS

Selamat pagi!

Pertama-tama saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadirannya dalam acara seminar setengah hari dengan tema “Globalisasi, Perubahan Iklim dan Penyakit Hewan” yang diselenggarakan oleh Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) dalam rangka ulang tahunnya yang ke-4.

Tidak terasa CIVAS sebagai satu-satunya lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang veteriner di Indonesia telah memasuki tahun ke-4 pada tanggal 24 November 2009 yang lalu. Segala jerih payah, dedikasi dan komitmen telah ditunjukkan oleh semua teman-teman sejawat selama 4 tahun ini, sehingga terbentuklah CIVAS sebagaimana wujudnya seperti sekarang. Seperti disadari bersama, bahwa CIVAS pertama kali didirikan oleh sekelompok dokter hewan yang merasa memiliki ide dan visi yang sama terutama dalam upaya untuk lebih memperkenalkan dan mensosialisasikan peran dan fungsi dokter hewan di negeri tercinta ini.

Meskipun sudah cukup banyak kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan CIVAS selama ini yang mendapat dukungan baik melalui lembaga-lembaga internasional maupun lembaga-lembaga di dalam negeri, akan tetapi visi yang ingin dicapai yaitu menjadi organisasi terpercaya, terdepan dan independen yang mempunyai komitmen dan kepedulian untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan hewan serta keamanan produk asal hewan, masih belum dapat dicapai seutuhnya sesuai dengan harapan seluruh anggota Badan Pengurus dan Badan Pelaksana.

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

Selama ini CIVAS mencoba memposisikan diri sebagai “lembaga advokasi publik” yang mampu memberikan masukan-masukan kepada pemerintah dan sekaligus bimbingan kepada masyarakat mengenai isu-isu penting yang menyangkut aspek kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan.

Dalam perjalanannya, CIVAS menyadari bahwa untuk menjalankan roda organisasi sesuai visi dan misi CIVAS, sesungguhnya dibutuhkan upaya-upaya untuk memperkuat bukan hanya dalam bentuk kerjasama dan kemitraan, akan tetapi juga koordinasi, komunikasi dan networking dengan berbagai pihak terutama dengan pemerintah baik di pusat maupun daerah, asosiasi profesi (dalam hal ini Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia baik Pengurus Besar maupun cabang-cabangnya, sekaligus juga organisasi non-teritorialnya), organisasi-organisasi non-pemerintah sejenis baik di dalam negeri maupun di luar negeri, perguruan tinggi, badan penelitian, asosiasi komoditi, organisasi keahlian, lembaga-lembaga donor dan lain sebagainya.

Tentunya dalam merintis dan mengembangkan jejaring CIVAS diperlukan juga kemauan dan tekad untuk secara bersama-sama mempersatukan berbagai keahlian/spesialisasi, tenaga dan dana yang dapat disumbangkan dari seluruh komponen dokter hewan bagi terwujudnya cita-cita bersama yaitu mengangkat derajat dokter hewan menjadi satu profesi yang lebih diakui dan dihargai di Republik ini. CIVAS selalu ingin mengedepankan hubungan profesional sesama sejawat yang dirasakan selama ini semakin melemah, sehingga tercipta situasi yang saling mendukung, saling menghargai dan saling membantu dengan semangat persaudaraan antar sesama pengemban profesi.

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

Sebagai dokter hewan yang terus ingin mengabdikan diri melalui pengabdian profesi, maka pendirian dan pengembangan CIVAS selama 4 tahun ini tetap merupakan organisasi nirlaba dan kami mengacu kepada slogan yang pertama kali kami pilih yaitu “Vet for better life”. Dengan harapan bahwa kegiatan apapun yang dilakukan termasuk juga kegiatan komersial untuk mendukung keberadaan CIVAS sebagai organisasi atau juga kehidupan anggota CIVAS, misi CIVAS tetap diarahkan kepada ‘domain’ utamanya yaitu kesehatan dan kesejahteraan hewan serta keamanan produk asal hewan.

Di CIVAS, kami semua para anggotanya belajar berorganisasi, kami mencoba meletakkan dasar-dasar berorganisasi yang kokoh dan baik dengan harapan bahwa semua ini adalah proses pembelajaran menuju kedewasaaan cara fikir dan kematangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Kami menyadari bahwa waktu jualah yang akan menentukan apakah CIVAS akan mampu berhasil melampaui kerikil-kerikil dalam berkarya serta keterbatasan dan rintangan dalam membuahkan ide-ide progresif yang mampu membawa profesi ini menuju cita-citanya sebagaimana moto PDHI “manusya mriga satwa sewaka” (mengabdi kemanusiaan melalui dunia hewan).

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

Sebagai akhir kata, perlu saya sampaikan bahwa CIVAS akan memasuki satu babak baru dimana CIVAS akan memiliki kantor sendiri yang berlokasi di Bogor. Terwujudnya impian untuk memiliki kantor sendiri merupakan satu bukti kerja keras, dedikasi dan komitmen yang tidak kenal lelah yang ditujukan oleh semua anggota Badan Pengurus dan Badan Pelaksana. Dengan satu langkah maju ini, saya atas nama pribadi mengajak seluruh anggota CIVAS untuk terus memotivasi diri, memacu semua energi yang kita miliki bagi kepentingan pengabdian kepada profesi dokter hewan.

Ucapan “Proficiat” kepada semua anggota CIVAS dan juga kepada pribadi-pribadi yang telah memberikan sumbangsih fikiran, tenaga maupun waktu bagi CIVAS selama ini. Begitu juga kepada seluruh kelembagaan maupun organisasi yang selama ini telah memberikan dukungan dana baik langsung maupun tidak langsung sehingga CIVAS dapat mengembangkan kegiatannya untuk kepentingan profesi dokter hewan.

Perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Professor Dr Mo Salman dari Colorado State University (meskipun saya menyadari bahwa beliau tidak hadir di tempat ini) yang tidak bisa saya lupakan jasanya dalam memberikan banyak kesempatan dan peluang bagi CIVAS untuk belajar dan melakukan berbagai studi penelitian. Begitu juga kepada lembaga-lembaga donor seperti FAO, Wageningen International, USDA, ACIAR, AusVet, Canadian Veterinarians Without Border, Global Rabies Alliance begitu juga semua pihak di dalam negeri yang pernah melakukan kerjasama dengan CIVAS. Saya mungkin tidak ingat nama-nama pribadi maupun organisasi satu persatu, akan tetapi melalui kesempatan yang sangat berharga ini atas nama CIVAS, saya mengucapkan terima kasih.

Demikian sambutan saya, terima kasih.

____________________________

Update on Avian Influenza Epidemiology Workshops in Indonesia

Mo Salman 
May 2007

AVEPM is co-sponsoring a series of two-week workshops in avian influenza epidemiology in various locales within Indonesia. The purpose of the workshops is to prepare local field personnel with a general understanding of the principles of veterinary epidemiology, disease investigations, useful information systems, data collection practices, biosecurity and biological sample procurement. Six provincial/district level workshops are planned in addition to a national level follow-up course. The goal of these workshops is to prepare approximately 200 Indonesians to implement Indonesia’s plan and strategy for HPAI prevention, control and eradication activities.

Four provincial/district workshops, in Tangerang, Medan, Surabaya, and Tuban-Bali, have been completed since the beginning of the project. The fifth workshop, in Makassar, begins at the end of May. Several professionals from throughout the United States have assisted or will assist Dr. Mo Salman with teaching and coordinating. AVEPM members, Dr. Ian Gardner from UC-Davis, Drs. Kristy Pabilonia and Barbara McCarthy from Colorado State University were members of this professional team. Furthermore, Drs. Barbara Corso (USDA APHIS VS CEAH), L. Mia Kim (USDA ARS SEPRL), and Ms. Manon Schuppers, an epidemiologist from SAFOSO in Switzerland, provided their expertise.

Each workshop provided training for 30-40 Indonesians who are poultry managers or field veterinarians. In addition, a 3rd or 4th year veterinary medicine student, who had special interest in epidemiology and international affairs, was selected for each session to join the Indonesian participants. To date, Ms. Rachel Nichols (Colorado State), Ms. Jananne Mathison (NCSU), Ms. Brooke Bloomberg (U of Florida), Ms. Rivka Shoulson (Mississippi State) and Ms. Sally Davis (NCSU) have attended a two-week workshop.

Two additional workshops are planned in August and September 2007. The last two-week workshop will be held in Bandar Lampung in August. The final workshop, which is the national-level follow-up, will be held in Jakarta in September.

Other co-sponsors for this series of workshops include the United States Department of Agriculture-Animal and Plant Health Inspection Services (APHIS), the Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) and Colorado State University.

Source: NEWSLETTER Association for Veterinary Epidemiology and Preventive Medicine (AVEPM).

AVEPM is committed to developing and fostering the academic base for veterinary  epidemiology and preventive medicine. Visit the AVEPM Web site at http://www.cvm.uiuc.edu/avepm/

____________________________________________________

Sambutan Ketua Badan Pengurus
Center For Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS)
Pada Acara Ulang Tahun Ke-6
Bogor, 17 Desember 2011

Perkenankan saya menyapa semua sejawat di pemerintahan yang hadir, dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen.
Kemudian Ketua Badan Pengurus Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia atau yang mewakili,
Direktur Eksekutif Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies,
Bapak-bapak dan ibu-ibu para undangan yang kami hormati,
dan Seluruh anggota CIVAS yang kami cintai

Pertama-tama atas nama Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies, saya selaku Ketua Badan Pengurus mengucapkan selamat datang dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran seluruh undangan dalam acara Ulang Tahun ke-6 CIVAS pada hari ini. CIVAS sebagai suatu organisasi non-pemerintah yang fokus pada bidang kesehatan hewan, kesejahteraan hewan dan keamanan pangan telah melalui perjalanan waktu 6 tahun untuk bekerja ditengah-tengah masyarakat dan mengabdi kepada kepentingan masyarakat melalui profesi kedokteran hewan.

Meskipun banyak kesulitan dan rintangan yang dihadapi dalam berupaya merealisasikan visi dan misi organisasi, akan tetapi pengalaman yang diperoleh dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dan perintisan jejaring dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun dengan organisasi-organisasi terkait lainnya di tingkat lokal, nasional dan internasional, menjadi suatu pembelajaran yang sangat berharga bagi CIVAS untuk terus menunjukkan eksistensinya dan terus berkiprah dalam menyumbangkan pemikiran dan aktivitas yang dapat bermanfaat bagi orang banyak dan kehidupan Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.

Bapak dan ibu para hadirin yang saya hormati,

Dalam umurnya yang masih tergolong muda, CIVAS telah mencoba melakukan berbagai kegiatan dalam bentuk kajian lapang, pengembangan informasi, pelatihan, dan peningkatan kesadaran masyarakat. Semua kegiatan tersebut tidak dapat terlaksana tanpa dukungan dana dan keahlian dari banyak pihak baik dalam negeri maupun luar negeri yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan saya atas nama CIVAS menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan dan kerjasama yang telah dilaksanakan selama ini.

Sebagaimana diketahui dalam kurun waktu 6 tahun beberapa kegiatan dan pencapaian yang telah dilakukan CIVAS, seperti turut serta memberi masukan dan rekomendasi bagi pengambilan kebijakan tentang pengendalian dan pemberantasan Avian Influenza di Indonesia antara lain melalui berbagai studi lapang seperti studi sistem beternak itik secara lepas di beberapa kabupaten di utara Pulau Jawa, studi pemetaan daerah dan infrastruktur peternakan dan pemasaran unggas di 4 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, studi uji coba vaksinasi Avian Influenza pada unggas sektor 4 di Kabupaten Sukabumi, dan surveilans Avian Influenza di tempat penampungan ayam di DKI Jakarta. CIVAS juga telah melakukan lebih dari 20 studi/penelitian lapangan di berbagai wilayah di Indonesia sebagai bagian dari upaya mendorong kemajuan pengembangan bidang kesehatan hewan.

Dalam kurun waktu 6 tahun, CIVAS juga turut serta dalam menyelenggarakan berbagai upaya penguatan kapasitas bagi tenaga kesehatan hewan, seperti pelatihan analisa risiko, epidemiologi veteriner, manajemen kesehatan unggas, vaksinasi dan metoda pengambilan sampel untuk diagnosa Avian Influenza dan juga teknologi geospasial epidemiologi dan manajemen insiden. Termasuk juga pengembangan sumberdaya manusia melalui penyelenggaraan sejumlah lokakarya seperti lokakarya pasar unggas hidup dan pasar tradisional di 6 kota di Indonesia, lokakarya epidemiologi veteriner di 6 kota dan satu di tingkat nasional, serta lokakarya rencana strategis dan rencana aksi nasional penanganan Avian Influenza pada burung liar. Disamping itu CIVAS juga aktif mengkampanyekan kegiatan dan isu-isu kesehatan hewan pada sejumlah kesempatan, termasuk yang berkaitan dengan sosialisasi komunikasi risiko rabies dan kampanye vaksinasi rabies dan di 4 kecamatan di Kabupaten Sukabumi dan vaksinasi gratis rabies di Kota Bogor.

CIVAS juga mencoba untuk turut serta dalam pembahasan permasalahan kesehatan hewan terkini yang menjadi isu di masyarakat melalui penyelenggaraan acara-acara seminar dan diskusi dengan melibatkan pihak-pihak yang berkompeten. Secara internal, CIVAS juga aktif melakukan diskusi tentang isu-isu terhangat dan penting dengan mengundang berbagai narasumber yang bisa membantu menambah dan memperluas wawasan anggota. Secara reguler, CIVAS juga melaksanakan perkuliahan dalam rangka program pendidikan berkelanjutan untuk terus mengasah kemampuan dan memperkuat kapasitas CIVAS ke depan.

Pada acara Ulang Tahunnya yang ke-6 kali ini, CIVAS memilih tema “Kesejahteraan Hewan Ternak dari Perspektif Publik: Budaya, Sosial, dan Agama” dengan menyadari bahwa diperlukan upaya-upaya untuk menghentikan perlakuan-perlakuan yang tidak sesuai dengan norma serta standar kesejahteraan hewan yang universal di Indonesia dan untuk itu kampanye peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesejahteraan hewan harus dilakukan secara berkelanjutan. CIVAS ingin membahas permasalahan ini bersama-sama pemerintah, asosiasi pelaku usaha, organisasi/lembaga non pemerintahan, dan para pakar di bidang peternakan, kesehatan hewan, dan kesejahteraan hewan untuk memberikan rekomendasi bagi perbaikan kesejahteraan hewan di Indonesia.

Bapak dan ibu yang saya hormati,

Satu perkembangan yang baik bagi CIVAS saat ini adalah pencapaian CIVAS untuk mendapatkan pengakuan sebagai organisasi yang berbadan hukum, sehingga menyebabkan CIVAS lebih yakin untuk melangkah ke depan dan senantiasa meningkatkan kesadaran tentang pentingnya membangun jaringan dan pentingnya legalitas formal dalam pengembangan organisasi.

Suatu tanggung jawab profesi yang juga menjadi perhatian CIVAS ke depan adalah turut serta mengembangkan sistem medik konservasi di Indonesia dengan merintis kerjasama dengan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam dengan CIVAS yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Dengan penandatanganan nota kesepahaman ini, maka ruang lingkup kegiatan yang akan dikerjakan CIVAS akan mencakup juga pengembangan kapasitas petugas lapangan, sistem database dan jaringan kerja medik konservasi untuk mendukung penyelamatan satwa liar.

Bapak dan ibu yang saya hormati,

Perkenankan saya mengucapkan kepada ke-dua pembicara undangan yang hadir bersama kita hari ini dalam bahasa Inggris. In this occasion, I would like to extend my gratitude and thankfulness to both our invited speakers, Dr. Natasha Lee from the World Society for the Protection of the Animals (WSPA) and Ms. Janice Marie Girardi from the Bali Animal Welfare Association (BAWA) for their participation in the celebration event of the CIVAS 6th anniversary. It is really a great honour to have both of you here and we believe very much that your presence and participation will be able to contribute to the discussion on how we could together increase the community awareness on the need to improve animal welfare in Indonesia.

Dengan ucapan singkat ini, saya mengakhiri sambutan saya, dan sekali lagi mengucapkan penghargaan dan terima kasih banyak kepada seluruh peserta dan undangan yang telah bersedia meluangkan waktu untuk hadir dan turut serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan seluruh anggota CIVAS pada perayaan Ulang Tahunnya yang ke-6.

Terima kasih.

_______________________________________________________________________________

SAMBUTAN KETUA BADAN PENGURUS CIVAS

PADA “SEMINAR NASIONAL ANCAMAN GLOBAL RESISTENSI ANTIMIKROBA: BAGAIMANA KITA HARUS BERTINDAK?”

DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN KE-8 CIVAS

Ruang Auditorium Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI)
Mulia Business Park, Gedung B Lantai 1
Jalan M.T. Haryono Kav. 58-60, Pancoran, Jakarta Selatan
Sabtu, 22 Maret 2014

Perkenankan saya menyapa semua pihak dari Kementerian Pertanian maupun Kementerian Kesehatan yang hadir dalam seminar ini,
Ketua Badan Pengurus Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia atau yang mewakili,
Yang saya hormati para pembicara dalam seminar ini, Profesor Dr. Pratiwi P. Soedarmono, Drh. Akhmad Junaidi, dan Dr. Siswanto,
Bapak-bapak dan ibu-ibu para Undangan yang kami hormati,
dan para mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor yang tergabung dalam “Kelompok Seni Steril FKH-IPB”

Pertama-tama saya atas nama Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran bapak dan ibu sekalian dalam Seminar Nasional Ancaman Global Resistensi Antimikroba: Bagaimana kita harus bertindak?” yang diselenggarakan pada hari ini, Sabtu tanggal 22 Maret 2014.

Seminar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Ulang Tahun CIVAS yang ke-8 dan juga sekaligus untuk mendukung proyek penelitian CIVAS yang berjudul: "An Ecohealth Approach to Develop a Strategy for the Prudent Use of Antimicrobials to Control Antimicrobials in Human, Animal and Environmental Health in Asia". Proyek ini akan berjalan selama 3 (tiga) tahun dengan dukungan dana dari Asia Partnership on Emerging Infectious Diseases Research (APEIR). CIVAS telah memulai kegiatan awal pada tahun 2013 yang lalu dengan melakukan studi literatur dan survei lapangan. Semoga apa yang dipaparkan oleh para pembicara dan yang didiskusikan dalam seminar ini bisa memperkaya wawasan dan keilmuan dari para peneliti dan tim ahli dalam menjalankan proyek penelitian ini selanjutnya.

Bapak dan ibu yang saya hormati,

CIVAS sudah memasuki tahun ke-8 dalam perjalanan organisasinya dan seiring dengan ini ada dua hal penting yang harus dilakukan CIVAS dalam melihat dirinya sendiri. Hal pertama yang harus dilakukan tentunya adalah melakukan langkah mundur sedikit ke belakang untuk mengkaji ulang sejauh mana pencapaian visi dan misi CIVAS selama 8 tahun ini, mengevaluasi setiap kajian, penelitian dan publikasi yang pernah dilakukan CIVAS, dan mengukur sejauh mana kontribusi CIVAS dalam turut mendukung peningkatan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan dan kesehatan lingkungan di Indonesia.

Hal yang kedua harus dilakukan adalah memperkuat misi CIVAS dengan mengedepankan isu-isu penting yang sedang berkembang saat ini dan fokus kepada kajian dan penelitian yang menekankan pada perubahan yang terjadi di lintasan manusia-hewan-lingkungan. CIVAS perlu mengembangkan diri untuk lebih terlibat dalam jejaring yang lebih luas, baik yang menyangkut kesehatan hewan pertanian, hewan akuatik maupun satwa liar.  Kekuatan jejaring ini di masa depan akan sangat membantu dalam mengagregasikan seluruh informasi mengenai penyakit-penyakit zoonosis baru muncul (emerging zoonotic diseases) bagi kepentingan mengkonsolidasikan upaya-upaya pengendalian penyakit zoonosis yang muncul pada lintasan manusia, hewan dan lingkungan.

Bapak dan ibu yang saya hormati,

Tahun 2013 yang lalu, CIVAS telah menyelesaikan 3 (tiga) tahun proyek penelitian "Optimizing Rabies Control Program in Bali: An Ecohealth Approach" yang mendapatkan bantuan dana dari Canadian International Development Research Center (IDRC) dan diarahkan oleh International Livestock Research Institute (ILRI). Hubungan antara anjing, rabies dan masyarakat Bali bersifat kompleks dan multifaset. Hasil penelitian CIVAS menunjukkan bahwa keberhasilan vaksinasi rabies dapat dicapai dengan mengoptimalkan manajemen populasi anjing dengan melakukan upaya vaksinasi tertarget di tingkat kabupaten berdasarkan umur anjing, waktu puncak kelahiran dan lokasi geografis. Begitu juga untuk optimalisasi manajemen populasi anjing perlu dilakukan dengan metode pengendalian kesuburan anjing. Disamping itu dalam memperkuat program penyadaran masyarakat terhadap rabies perlu dipertimbangkan budaya setempat dan melibatkan anggota masyarakat untuk menyebarkan pesan-pesan kunci. Harapan kami adalah hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh para pengambil kebijakan terutama untuk mendukung pencapaian Bali bebas rabies pada tahun 2015.

Bapak dan ibu yang saya hormati,

Dalam kesempatan ini, atas nama CIVAS saya ingin mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ke-tiga pembicara undangan: Professor Dr. Pratiwi P. Soedarmono, Sp. MK, PhD, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Drh. Akhmad Junaidi, MMA, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen, Kementerian Pertanian; dan Dr. Siswanto, MPH, DTM, Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbang Kesehatan, yang telah bersedia memenuhi undangan kami dan membagi ilmu dan pengetahuan untuk kita semua yang hadir di sini.

Sebelum mengakhiri sambutan, perkenankan saya menyampaikan terima kasih kepada The American Institute for Indonesian Studies (AIFIS) yang telah memberikan peluang untuk menggunakan Ruang Auditorium Universitas Siswa Bangsa Internasional ini. Disamping itu, CIVAS merasa senang mendapatkan kesempatan untuk melakukan Memorandum of Understanding dengan AIFIS dan mengharapkan kerjasama ini ke depan bisa diwujudkan dalam bentuk-bentuk penguatan kapasitas bagi tenaga-tenaga muda Indonesia melalui kerjasama penelitian, training dan publikasi.

Sebagai penutup, saya sekali lagi mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh peserta dan undangan yang telah bersedia meluangkan waktu liburnya pada hari Sabtu untuk hadir dalam Seminar ini. Semoga hasil Seminar dapat menjadi bagian dari sumbangan pemikiran dan rekomendasi bagi kepentingan kita dalam turut serta memperbaiki kesehatan masyarakat dan lingkungan melalui pengendalian resistensi antimikroba dan mendorong penggunaan antimikroba yang bertanggung jawab dan bijak.

Terima kasih.


_________________________