Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS)
Pendahuluan
Ketersediaan dokter hewan yang kompeten dan profesional adalah faktor penentu dalam efektifnya program-program kesehatan hewan nasional dan internasional. Peran dokter hewan yang menjadi dasar penting untuk keberhasilan penerapan strategi, tindakan, dan metode untuk memajukan, melindungi, dan mengembalikan kesehatan hewan dan populasi penduduk untuk melindungi kesehatan manusia. Tanggung jawab dan beban kerja dari dokter hewan menjadi sangat kompleks dan multi aspek, yang membuat partisipasi swasta dalam memperkuat pelayanan kesehatan hewan adalah kebutuhan saat ini. Selain itu, situasi kesehatan global saat ini semakin memburuk terutama munculnyai penyakit zoonotic. Karena itu, dibutuhkan inisiatif dari beberapa kelompok masyarakat yang peduli, yang bersedia untuk berpartisipasi secara proaktif, dan ingin menyumbangkan kemampuannya di bidang kedokteran hewan untuk memastikan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui kesehatan hewan.
Visi
Menjadi handal, terkemuka, dan organisasi independen dengan komitmen tinggi dan memperhatikan terwujudnya kesehatan dan kesejahteraan manusia melalui peningkatan kesehatan hewan, kesejahteraan hewan dan keamanan pangan asal hewan.
Misi
- Menyediakan data dan informasi alternatif di bidang peternakan, kesehatan hewan, kesejahteraan hewan dan keamanan produk asal hewan.
- Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap keamanan pangan asal hewan dan pengawasannya (food watch/care).
- Mengembangkan pemahaman kesejahteraan hewan (animal welfare) di Indonesia.
- Mendorong dan membantu terwujud serta terlaksananya sistem kesehatan hewan nasional.
- Meningkatkan peran dan kapasitas masyarakat dalam mendukung sistem peringatan dini (early warning system) di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.
- Pemberdayaan masyarakat peternakan dengan menggali dan mengembangkan potensi sumberdaya lokal.
- Mendorong pemerintah dalam proses pengambilan kebijakan di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang berpihak kepada masyarakat.
Sambutan Ketua Badan Pengurus CIVAS:
SAMBUTAN PADA “POULTRY DAY”
ACARA ULANG TAHUN CIVAS KE-DUA
Balaikota Bogor, 15 Desember 2007
Bapak dan ibu,
serta Para Undangan yang saya hormati,
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua,
Pertama-tama saya selaku Ketua Badan Pengurus Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) mengucapkan selamat datang dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu untuk hadir pada hari ini dalam acara Seminar dengan tema ”Profesi Dokter Hewan di Dunia Perunggasan” yang diselenggarakan di Balaikota Bogor.
Seperti diketahui bersama, acara ini diadakan dalam rangka memperingati ulang tahun CIVAS yang ke-dua, yang sebetulnya jatuh pada tanggal 24 November 2007 yang lalu. Oleh karena sesuatu hal, maka perayaan ulang tahun tersebut baru dilaksanakan pada hari ini.
CIVAS sebagai wahana dokter hewan untuk berkreasi dan berkarya, tidak terasa telah memasuki masa 2 tahun. Meskipun dari sisi perkembangan waktu 2 tahun masih terlalu pendek untuk menjadikan CIVAS sebagai suatu lembaga swadaya masyarakat yang terpercaya, terdepan dan independen di bidang kesehatan hewan di Indonesia sesuai dengan visinya.
Namun dengan komitmen dan kepedulian yang tinggi untuk terus memajukan bidang kesehatan hewan di tanah air, CIVAS masih harus menempuh perjalanan panjang dan tanpa kenal lelah dalam mewujudkan misinya yaitu turut serta memberikan sumbangsih bagi peningkatan peran dokter hewan di bidang kesehatan hewan, kesejahteraan hewan dan keamanan pangan.
Bapak dan ibu yang saya hormati,
Dalam kesempatan ini, saya sekaligus juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiel, sehingga CIVAS mencapai kemajuan yang cukup berarti dalam menjalankan perannya ditengah-tengah penolakan awal dan kritikan terhadap keberadaan suatu LSM di bidang kesehatan hewan.
Semua pengalaman baik keberhasilan maupun kegagalan, menjadikan CIVAS lebih dewasa untuk menapak jalan ke depan mewujudkan cita-cita setiap insan dokter hewan dimanapun berada untuk mengabdi melalui profesi bagi kepentingan kehidupan Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang.
Peran CIVAS tidak bisa dilepaskan dari peran pemerintah mengingat keterkaitannya yang sangat erat. Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) menyatakan bahwa sistem kesehatan hewan nasional harus diselenggarakan bersama oleh pemerintah maupun swasta dan CIVAS merupakan salah satu bagian dari peran swasta tersebut. Dengan posisi demikian, maka CIVAS diharapkan lebih mampu menghadapi tantangan dan mampu memanfaatkan setiap peluang yang digunakan untuk mengembangkan program-program di bidang kesehatan hewan, kesejahteraan hewan dan keamanan pangan.
Bapak dan Ibu yang saya hormati,
Selama 2 tahun ini, CIVAS telah melakukan berbagai kegiatan dalam kapasitasnya sebagai organisasi yang terdiri dari para dokter hewan muda dengan kurang lebih 15 anggota aktif. Saya menyatakan salut kepada semua anggota CIVAS yang telah bekerja keras, tekun dan gigih dalam menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut. Kita mungkin masih ingat dengan proyek pertama CIVAS dilakukan bekerjasama dengan FAO tentang studi itik di beberapa kabupaten di utara Pulau Jawa.
Kemudian beberapa kegiatan yang cukup penting yang dilakukan CIVAS dalam upaya untuk memberi masukan bagi pengambilan kebijakan tentang pengendalian dan pemberantasan avian influenza di Indonesia. Bekerjasama dengan Wageningen Internasional Belanda yaitu tentang studi uji coba vaksinasi avian influenza di Kabupaten Sukabumi yang masih berlangsung sampai tahun ini, serta surveilans yang terkait dengan studi tentang penyebaran virus avian influenza di tempat-tempat penampungan unggas di DKI Jakarta.
Begitu juga kegiatan-kegiatan antara lain yang berkaitan dengan penguatan kapasitas seperti training lokakarya epidemiologi avian influenza yang dilakukan bekerjasama dengan Universitas Colorado State dan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Penyelenggaraan pleno dan lokakarya pasar unggas hidup dan pasar tradisional, juga bekerjasama dengan USDA, bagian dari upaya untuk menata pasar sebagai tempat penyebaran virus AI dengan memperkenalkan konsep pedoman pasar unggas sehat beserta saluran distribusinya.
Bapak dan ibu yang saya hormati,
Perkenankan saya dalam kesempatan yang baik ini pula, menyampaikan informasi mengenai rencana saya untuk bekerja di OIE Regional Coordinating Unit di Bangkok mulai tanggal 14 Januari 2008 dan sekaligus mohon pamit untuk meninggalkan tanah air selama beberapa tahun ke depan. Saya sekaligus memohon maaf apabila ada hal-hal yang tidak berkenan yang telah saya lakukan secara sengaja maupun tidak sengaja selama ini.
Meskipun saya akan meninggalkan Indonesia untuk mendapatkan karier baru dan tantangan yang baru pula, namun saya merasa tetap bersama teman-teman sejawat dalam jiwa dan fikiran untuk terus memajukan bidang kesehatan hewan di tanah air.
Suatu hal yang sangat luar biasa dan menyenangkan bahwa saya memiliki kesempatan bersama-sama teman-teman sejawat saya dalam menyuarakan kepentingan-kepentingan profesi dokter hewan secara jujur maupun terbuka. Terima kasih kepada teman-teman sejawat baik yang ada di PB PDHI terutama Drh Wiwiek Bagja, maupun juga bapak-bapak senior yang sekaligus menjadi pembimbing dan pencetus ide bagi saya, DR Drh Soehadji dan Dr Drh Mangku Sitepoe. Begitu juga teman sejawat saya Drh Olan Sebastian MM yang menjadi teman seperjuangan dalam Pokja Peduli Profesi Veteriner PDHI, justru setelah saya tidak lagi bertugas di Departemen Pertanian.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman sejawat yang saya cintai Drh Tipuk Sri Rahajeng yang secara sederhana telah menyatakan rasa persahabatan yang tulus terutama pada saat saya mengalami masa-masa sulit. Begitu juga, saya ingin sekali menyampaikan penghargaan kepada semua teman sejawat yang berani berpihak kepada kebenaran dan kejujuran, dan tidak menjadi angkuh dengan semata-mata berpihak kepada kekuasaan yang sesungguhnya tidak abadi dan cenderung bias.
Bapak dan ibu yang saya hormati,
Suatu hal yang berbahagia bagi saya dalam kesempatan ini untuk saya mohon izin dan mengucapkan selamat tinggal meskipun sifatnya hanya sementara kepada semua anggota CIVAS yang saya cintai, serta juga kepada semua teman-teman sejawat yang hadir disini.
Terima kasih atas semua dukungan, kepercayaan dan kasih yang telah ditujukan kepada saya selama saya bersama CIVAS dalam 2 tahun ini. Saya percaya bahwa CIVAS akan tetap mampu mempertahankan kinerjanya dengan bekerja keras, penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi yang telah ditunjukkan oleh semua anggota CIVAS selama ini.
Pesan saya kepada semua anggota CIVAS, Denny, Albert, Winda, Chaerul, Hadri, Laode, Pebi dan lain-lain yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu per satu disini, tetaplah bekerja dengan baik dan bangunlah jaringan kerjasama dengan semua pihak, karena kita harus percaya bahwa kekuatan mencapai keberhasilan akan benar-benar terwujud apabila kita bersatu.
Akhir kata, saya mengharapkan peringatan 2 tahun CIVAS dapat menjadi satu titik tolak ke depan dengan satu semangat, tekad dan harapan bahwa profesi dokter hewan harus lebih maju dan lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Terima kasih.
Tata Naipospos
Ketua Badan Pengurus
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS)
________________________________________
A farewell letter to CIVAS colleagues
Dear CIVAS colleagues,
I would like to take a moment to say something to all of you, my dearest CIVAS colleagues and friends. I will be starting a new position at the Office International des Epizooties (OIE) Regional Coordinating Unit (RCU) in Bangkok, Thailand at the beginning of 2008.
Although I am leaving CIVAS for sometimes, but my soul and mind will always be with all of you. I have enjoyed our friendship and togetherness at CIVAS and I appreciate having had the opportunity to work with all of you. I want to thank for the support, trust and love you have provided me during my time working with all of you. Even though I will miss my colleagues and CIVAS, I am looking forward to this new challenge and opportunity as well as to starting a new phase of my career.
As I say farewell, I want to thank all those who have generously given their time and energy to work very hard for CIVAS in the last two years (Denny, Albert, Hadri, Chaerul, Winda, Laode, and Pebi).
I want also to thank every single member of CIVAS whom I can not mention here one by one, for the encouragement and contribution you have shown in the path of veterinary field that we have committed together. I want to pay tribute to all, for showing an integrity and spirit in building CIVAS up to what it is now.
As a farewell to all of you, I wrote this short poem.
I know that in our hearts
We can not have forgotten who we are
I know that in our minds
We can not have forgotten where we are inspired by our collective dream and vision
It is time for all of us to pave our way to the future
Thanks again for everything.
Yours truly,
Tata Naipospos (V-001)
__________________________________
Sambutan Ketua Badan Pengurus CIVAS
Seminar Setengah Hari “Pendekatan Ecohealth dalam Pengendalian Emerging dan Re-emerging Infectious Diseases”
Bogor, 8 Januari 2011
Ysh. Bapak Walikota Bogor atau yang mewakili
Ysh. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan atau yang mewakili
Ysh. Teman-teman sejawat
Ysh. Bapak dan Ibu para undangan
Selamat pagi!
Pertama-tama saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadirannya dalam acara seminar setengah hari di Gedung Kusnoto ini, hari Sabtu tanggal 8 Januari 2011, yang diselenggarakan oleh Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) dalam rangka ulang tahunnya yang ke-5.
Dalam kesempatan memperingati lima tahun masa berdirinya CIVAS, Badan Pengurus dan Badan Pelaksana sepakat memilih suatu tema untuk seminar kali ini yang berjudul “Pendekatan Ecohealth dalam Pengendalian Emerging dan Re-emerging Infectious Diseases”. Suatu tema yang masih merupakan kelanjutan dari isu-isu yang akan menjadi fokus perhatian ke depan, terutama menyangkut bagaimana dunia dan juga Indonesia menghadapi penyakit-penyakit menular yang baru muncul dan yang lama tapi muncul kembali atau yang biasa disebut dalam bahasa Inggrisnya “emerging infectious diseases (EID) and re-emerging infectious diseases (REID)”.
Sebagai suatu oganisasi yang masih cukup muda, sesuai visinya CIVAS terus berupaya untuk menyumbangkan pemikiran, konsepsi, daya dan tenaga dalam mendorong terwujudnya kesehatan dan kesejahteraan manusia melalui peningkatan kesehatan hewan, kesejahteraan hewan dan keamanan pangan asal hewan. CIVAS senantiasa berupaya konsisten dengan misi utamanya yaitu memperkuat peran dan fungsi profesi dokter hewan untuk lebih mampu menunjukkan kiprahnya di tengah-tengah pergumulan permasalahan kesehatan manusia dan hewan yang muncul di masyarakat. Titik berat ditujukan lebih kepada permasalahan penyakit hewan terutama yang bersifat dapat menular ke manusia atau zoonosis yang terus menjadi tantangan profesi selama ini, seperti avian influenza (AI), rabies, anthrax, brucellosis, leptospirosis dan lain sebagainya.
Bapak dan ibu yang saya hormati,
Sejak dua tahun yang lalu, CIVAS mencoba berbagi dengan berbagai pihak untuk mengangkat permasalahan tersebut dengan perspektif ke depan yang lebih komprehensif dan terpadu dengan mempertimbangkan bahwa peran dan fungsi dokter hewan tidak bisa dilepaskan dari peran dan fungsi profesi dan disiplin ilmu lain yang saling memperkuat dan sinergis. Pemikiran yang diselaraskan dan sejalan dengan tema-tema yang pernah diangkat oleh CIVAS dalam seminar-seminar terdahulu menyangkut konsep “Satu Kesehatan” (One Health) pada tahun 2009 dan “Perubahan Iklim” (Climate Change) pada tahun 2010 yang lalu.
Semua tema yang diangkat tersebut berangkat dari pemikiran bahwa kesehatan dan kesejahteraan manusia dan hewan merupakan suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dari sistem sosio-ekonomi, lingkungan dan ekologi yang kompleks dan terus berubah. Hubungan yang kompleks dan terus berubah ini akan menjadi titik perhatian utama di masa mendatang mengingat lebih banyak upaya diperlukan untuk memahami dan menghasilkan pengetahuan dan teknologi baru tentang interaksi sosio-ekonomi dan ekologi yang mempengaruhi ekosistem serta kesehatan manusia dan hewan.
Seperti diketahui “ecohealth” didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang sistemik, partisipatif dan transdisiplin untuk memahami dan mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dalam konteks interaksi ekonomi, sosial, budaya dan ekologi. Penyakit-penyakit menular yang baru muncul dan yang lama tapi muncul kembali (emerging and re-emerging infectious diseases) seringkali terjadi dalam konteks ekonomi-sosio-budaya-ekologi yang kompleks dan dikarakterisasi oleh simpul yang senantiasa berulang menurut perubahan ruang dan waktu.
Dengan demikian dalam peringatan ulang tahunnya yang ke-5 kali ini, CIVAS mencoba mengangkat suatu dasar teoritis yang cukup menantang yaitu pendekatan ecohealth yang mampu menjembatani dan menghubungkan berbagai keluaran penyakit menular yang multi aspek tersebut menyangkut kebijakan ekonomi dan pertanian, dinamika sosial dan budaya serta evolusi ekologi dalam menghadapi tantangan emerging and re-emerging infectious diseases ke depan.
Bapak dan Ibu yang saya hormati,
Bersama dengan pemerintah dan organisasi swasta lain, CIVAS juga merasakan bahwa pengembangan sumberdaya manusia merupakan salah satu kunci dari peningkatan kemampuan untuk bersama-sama mencoba mengatasi permasalahan emerging and re-emerging infectious diseases yang kita hadapi saat ini dan ke depan. Untuk itu CIVAS berupaya terus mendorong agar masing-masing individu yang berada di dalam organisasi untuk tidak mengenal lelah dalam mengembangkan apa yang dimilikinya dengan senantiasa menambah ilmu dan pengetahuan serta membuka diri terhadap semua konsepsi-konsepsi maupun masukan-masukan baru yang bisa mendorong pengembangan diri dan organisasi.
Dalam kaitan ini, saya mewakili Badan Pengurus CIVAS ingin mengucapkan selamat kepada Drh. Andri Jatikusumah, Manager Pengembangan dan Analisis Database CIVAS yang telah berhasil menyelesaikan Master of Science di Utrecht University, Netherlands pada pertengahan tahun 2010 yang lalu, dengan mengambil jurusan Veterinary Epidemiology and Economics.
Saat ini perkenankan saya juga menyatakan bahwa CIVAS untuk sementara harus merelakan kepergian Drh Albert Teguh Mulyono, yang untuk beberapa tahun lewat berperan sebagai Direktur Eksekutif CIVAS, untuk mengikuti program studi Master di Utrecht University, Netherlands selama satu tahun. Begitu juga pada kesempatan ini, saya mengucapkan selamat kepada Drh Winda Digna yang saat ini memimpin CIVAS dalam posisinya sebagai Direkur Eksekutif, disamping tugasnya mengikuti program S2 di Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor dengan mengambil jurusan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Saya terus berharap agar setiap individu CIVAS mempunyai kesempatan yang sama dalam melanjutkan pengabdiannya dengan terus belajar dan berkiprah untuk senantiasa menunjukkan komitmennya dalam memperkenalkan dan mensosialisasikan peran dan fungsi dokter hewan di masyarakat melalui berbagai program dan studi yang telah dilakukan maupun yang sedang dan akan dirintis ke depan.
Salah satu yang saya ingin tekankan disini adalah studi dengan pendekatan ecohealth yang dalam waktu dekat ini akan mulai dilaksanakan oleh CIVAS menyangkut penyakit rabies di Bali. Dengan kerja keras dan kesungguhan hati, saya berharap bahwa studi ini yang mendapatkan dukungan dana dan fasilitasi dari International Development Research Centre (IDRC) Canada dan International Livestock Research Institute (ILRI) dapat menghasilkan masukan yang berharga dan bermanfaat bagi kebijakan dan pelaksanaan program pemberantasan rabies di Bali.
Bapak dan Ibu yang saya hormati,
Perkenankanlah saya dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberikan simpatinya kepada CIVAS dalam mencoba menunjukkan kontribusinya dalam mendorong terwujudnya kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui kesehatan dan kesejahteraan hewan. CIVAS sangat mengharapkan dapat terus bekerjasama dengan pihak-pihak terkait yang selama ini merupakan mitra kerja maupun juga kepada para donor baik itu organisasi internasional, regional maupun nasional.
In this opportunity, I would like to thank Dr Jeffrey Gilbert from International Livestock Research Institute (ILRI) based in Vientiane Lao PDR, for his willingness to accept our invitation to give a presentation on ecohealth approaches to the better management of zoonotic emerging infectious diseases. I really appreciate your time and kindness to share your knowledge on the ecohealth concept with us.
Begitu juga kepada Profesor Drh Wiku Adisasmita, MSc PhD dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang telah bersedia membagi ilmunya untuk memperkaya kita semua disini dalam memahami pentingnya pendekatan ecohealth dalam kesehatan masyarakat.
Demikian sambutan saya, semoga apa yang dapat dipresentasikan dan dibahas dalam seminar ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan profesi serta upaya kita dalam mengantisipasi penyakit-penyakit menular baru muncul dan yang kemungkinan akan muncul di masa mendatang.
Terima kasih.
_______________________________________________________________________________
SAMBUTAN KETUA BADAN PENGURUS CIVAS
PADA SEMINAR
SETENGAH HARI ULANG TAHUN KE-7 CIVAS
TEMA: “BELAJAR
DARI FLU BURUNG DAN RABIES: PERLUNYA PENGENDALIAN PENYAKIT BERBASIS MASYARAKAT”
BOGOR, 23
FEBRUARI 2013
Yth.
Bapak Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian
Republik Indonesia
Yth.
Bapak Direktur Kesehatan HewanYth. Bapak James McGrane, FAO Team Leader Avian Influenza Indonesia
Yth. Ketua PB Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia
Teman-teman sejawat serta bapak dan ibu para undangan yang kami hormati
Pertama-tama
saya atas nama Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies mengucapkan
terima kasih atas kehadiran bapak dan ibu para undangan untuk turut serta
bersama kami memperingati Ulang Tahun CIVAS yang ke-7. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kesediaan
Bapak Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Bapak Syukur Iwantoro
atau yang mewakili beliau untuk hadir dan sekaligus membuka Seminar Ulang Tahun CIVAS dengan tema:
“Belajar dari Flu Burung dan Rabies: Perlunya Pengendalian Penyakit Berbasis
Masyarakat”.
Sebagai suatu
organisasi berbadan hukum, CIVAS menjadi bagian dari sistem kesehatan hewan
nasional yang memiliki visi “terwujudnya kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan hewan
serta keamanan produk asal hewan”. Sampai usianya yang ke-7 kali ini, CIVAS
berupaya untuk tetap konsisten dengan misi yang diembannya dan terus berupaya mewujudkan
kerja-kerja nyata yang diharapkan sedikit banyak bisa berguna dan berdampak
positif bagi perkembangan dunia kesehatan hewan di Indonesia.
Bapak dan ibu yang saya hormati,
Seperti kita ketahui, perkembangan yang terjadi belakangan ini mengindikasikan
bahwa penyakit avian influenza berangsur-angsur tidak lagi menjadi titik berat
perhatian dunia. Komunitas internasional dan nasional mulai melebarkan isu dengan
mengarahkan dan fokus kepada berbagai penyakit menular baru muncul dan yang
muncul kembali (emerging and re-emerging infectious
diseases). Tentunya kita menyadari bahwa penyakit-penyakit baru muncul dan
yang muncul kembali dikarakterisasi oleh kompleksitas, ketidakpastian dan
potensi dampak yang tinggi.
Oleh karenanya pendekatan “Satu Kesehatan” (One Health) dan “Kesehatan Ekosistem” (Eco-health) menjadi sangat penting dan esensial terutama dalam
merancang dan mengaplikasikan program dan proyek yang menjadi perhatian dan
fokus CIVAS saat ini maupun ke depan. Untuk itu bersama dengan seluruh pihak
yang berkepentingan baik internasional maupun di dalam negeri, CIVAS selalu
berupaya mengedepankan kedua pendekatan tersebut untuk mengatasi permasalahan
kompleks dan lintas sektoral yang diakibatkan oleh munculnya penyakit-penyakit
baru muncul dan yang muncul kembali.
Pada tahun ini, CIVAS akan mengakhiri proyek penelitian “Optimizing Rabies Control Programme in Bali: An Eco-health Approach” yang mendapatkan bantuan dana dari Canadian International Development Research
Center (IDRC) dan diarahkan oleh International
Livestock Research Institute (ILRI). Penelitian ini merupakan bagian dari
upaya untuk membantu memberi masukan bagi percepatan pengendalian rabies di
Pulau Bali. Banyak pengalaman dan tantangan baru yang diperoleh CIVAS dari
penelitian ini, terutama dalam mengaplikasikan pendekatan eco-health pada situasi kompleks dan multi-sektoral seperti rabies di
Pulau Bali.
Dalam perjalanan proyek ini, CIVAS harus melepaskan kepergian salah
satu kolega kami yaitu Drh Riana Arif yang kini mengambil program Master di
bidang epidemiologi di Colorado State University, Amerika Serikat. Semoga nantinya
dengan kepulangan Drh Riana kembali ke tanah air akan memperkuat kapasitas
CIVAS di dalam menjalankan misinya.
Bapak dan ibu yang saya hormati,
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, atas nama CIVAS saya ingin
mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Direktur Kesehatan Hewan yang
telah berkenan memberikan presentasi tentang “Kebutuhan Sumberdaya dan
Kendalanya dalam Pengendalian Flu Burung dan Rabies”. Suatu bahan diskusi yang
kami rasakan sangat penting dan kritis di dalam memandang situasi dan
permasalahan kesehatan hewan saat ini maupun ke depan.
Begitu juga dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima
kasih yang sama kepada ke-dua pembicara undangan dalam bahasa Inggris. I
would like to thank both our speakers, Dr. Luuk Schonmann from FAO ECTAD
Indonesia and Dr. Betsy Miranda, Asian Coordinator, Global Alliance for Rabies
Control for their fruitful participation and willingness to share their
experiences with us in the commemoration of CIVAS 7th anniversary.
CIVAS
felt that in a country with limited veterinary services such as Indonesia the
use of a participatory approach in avian influenza and rabies control have proven
to be effective in improving field surveillance and disease control. In this
regard, CIVAS has the opinion that an operative and sustainable community based
animal health workers (CAHWs) system has to be strategically initiated and implemented
in Indonesia. The CAHWs system may thus contribute significantly to the
livelihoods of the resource
poor rural communities through providing basic veterinary services as well as
through early detection of disease foci and thus facilitating rapid control
measures.
Saya sekali lagi ingin menyatakan terima kasih sebesar-besarnya
kepada sahabat-sahabat CIVAS baik yang kali ini berkesempatan hadir maupun yang
tidak, atas semua kerjasama dan berbagi ilmu pengetahuan yang sangat berharga
bagi perkembangan CIVAS dalam usianya yang memasuki tahun ke-7 ini. Begitu juga
kepada semua pihak baik perorangan maupun organisasi di dalam maupun luar
negeri yang telah mendukung dan bekerjasama dengan CIVAS selama ini.
Akhir kata, selamat berseminar! Semoga hasil seminar ini dapat
turut menyumbangkan pemikiran dan rekomendasi yang berguna bagi kepentingan kita
semua.
Terima kasih.